Selasa, 27 November 2012

Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, Metode Analisis Data

Nama       : Eka Puspitasari
NPM        : 12210285
Kelas        : 3EA13
TUGAS    : METODE RISET


Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dokumen, dan sebagainya yang berkaitan dengan objek pembahsan sebagai bahan analisis

Populasi dan Sampel

Populasi
Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran. Dalam penelitian ini populasi yang dipilih adalah semua konsumen produk Sophie Martin pada B.C. Miranda Habsarim

Sampel
Sampel adalah sub elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi yang diambil. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan  (2008:65), dengan formula sebagai berikut :
                                                         

                                                           N
                                                     1 + N.d
Di mana,
n   =  Jumlah sampel
d   = Faktor kesalahan (10%)
N  =Jumlah populasi

Jumlah populasi dari penelitian ini adalah  20000 orang dan faktor  kesalahan yang diambi,10.
  
    Jadi,                    n=           20000               =       20000     = 99,5 = 100
                                    1 + 20000(0,10)                    210

Berarti jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 100 orang dan teknik pengambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Teknik  accidental sampling adalah teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu konsumen atau telah menjadi anggota yang datang ke B.C. Miranda Habsarim

Skala Pengukuran Instrumen
Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan di ukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini di gunakan Skala Likert yang merupakan salah satu bentuk dari Skala Sikap. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Menurut Simamora (2002: 46) Skala Likert, yang juga disebut  summatedratings scale, merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas di gunakan dalam riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Pertanyaan yang di berikan adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh, dan Sembilan. Yang pasti ganjil. Semakin banyak pilihan jawaban, maka jawaban responden semakin terwakili.

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan, 2008: 86):
Pernyataan Positif

Sangat setuju              (SS)   = 5
Setuju                         (S)     = 4
Netral                          (N)    = 3
Tidak Setuju               (TS)   = 2
Sangat Tidak Setuju    (STS) = 1
Pernyataan Negatif
Sangat setuju               (SS)   = 1
Setuju                          (S)     = 2
Netral                           (N)    = 3
Tidak Setuju                 (TS)  = 4
Sangat Tidak Setuju    (STS) = 5

Metode Analisis Data
Adapun Metode Analisis Data yang digunakan untuk pembahasan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Deskriptif
Metode analisis yang dilakukan untuk menafsirkan data  - data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun dan mengklasifikasikan data  - data yang diperoleh yang selanjutnya akan dapat digunakan untuk memberikan gambaran sebenarnya mengenai faktor-faktor yangmempengaruhi konsumen dalam membeli produk Sophie Martin.
 2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah koesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui koesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang yang diperoleh melalui koesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. memperoleh hasil yang terarah.
3. Analisis Regresi Linear Berganda ( Multiple Linear Regression )
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian konsumen). Persamaan regresi linear berganda dengan tiga variabel bebas yaitu:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + è
Dimana:
b0                  = Konstanta
b1, b2, b3      = Koefisien regresi
Y                  = Skor dimensi variabel keputusan konsumen
X1                = Skor dimensi variabel keluarga
X2                = Skor dimensi variabel situasi ekonomi
X3                = Skor dimensi variabel gaya hidup
è                   = Standar Error27

4. Uji Fhitung  (Uji Serentak)
Uji Fhitung dilakukan untuk melihat secara bersama - sama apakah ada pengaruh positif  signifikansi dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu  keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup terhadap keputusan  pembelian  konsumen yang merupakan varibel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah :
a. H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya variabel bebas secara bersama - sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat.
b. Ha : b1   b2   b3   0
Artinya variabel bebas secara bersam - sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.Nilai Fhitung  akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu :
H0 diterima bila Fhitung  < Ftabel  pada a = 5%
Ha  diterima bila Fhitung  > Ftabel  pada a = 5%

5. Uji t hitung
Bertujuan untuk  melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu X1,X2,X3 yang merupakan variabel keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) yang merupakan variabel terikat pada Sophie Martin. Model hipotesis yang digunakan dalam uji thitung ini adalah :28 H0  : bi  = 0 ( variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat )H0  : bi = 0  ( variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat ).
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai ttabel.  Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H0 diterima bila ttabel > thitung  pada a = 5%
Ha diterima bila thitung < -ttabel  atau thitung  > ttabel pada a = 5%

6. Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti ( X1, X2, X3) yaitu variabel keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) yang merupakan variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0   R2 1). Hal ini berarti R2= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.29

Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional  Variabel  yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keputusan Pembelian (Y) adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu atau konsumen  dalam pembelian produk Sophie Martin. Dalam penelitian ini, indicator keputusan pembelian diukur dengan adanya pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, dan keputusan membeli.
2. Keluarga (X1) adalah  Organisasi pembelian konsumen yang indicator pengukurannya adalah peran dan pengaruh suami, istri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk Sophie Martin.
3. Situasi Ekonomi (X2) merupakan keadaan ekonomi suatu keluarga, di mana dalam penelitian ini, indikator situasi ekonomi diukur dengan seberapa besar pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat.
4. Gaya hidup (X3)  adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, minat, dan opini. Dalam penelitian ini, indicator gaya hidup diukur dengan aktivitas (hobi), minat (mode), dan opini (mengenai produk)

Objek Penelitian, Jenis dan Sumber Data

 Nama       : Eka Puspitasari
NPM        : 12210285
Kelas        : 3EA13
TUGAS    : METODE RISET
BAB III
METODE PENELITIAN


Objek Penelitian
Pada penelitian ini, penulis melakukan  penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Adapun lokasi atau obyek penelitian yaitu pada Sophie Martin B.C. Miranda Habsarim yang berlokasi di  Panaikang Makassar. Hal ini didasari oleh keinginan penulis untuk meneliti perusahaan

Sophie Martin pada B.C. tertentu di Makassar yang salah satunya adalah Sophie Martin B.C Miranda Habsarim. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan, terhitung mulai bulan  April 2011 sampai dengan bulan  September 2011. Pertengahan Juli sampai awal Septemberakan digunakan untuk melakukan analisa data. Sementara sisa waktu yang ada (sampai pertengahan bulan September) akan digunakan untuk menyempurnakan laporan penelitian.

Jenis dan Sumber Data

Jenis Data
1. Data Kuantitatif
Merupakan penelitian yang lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitunguntuk menghasilkan suatu penaksiran. Isi rencana analisa data selalu didasarkan pada rencana penelitian yang telah dirumuskan dan data yang sudah siap diolah.

2. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dihitung dan bukan berupa angka-angka yang dapat dikuantifisir antara lain sejarah singkat perusahaan, visi, filosofi, dan nilai perusahaan, kegiatan produksi perusahaan, dan struktur organisasi berikut uraian pekerjaannya, serta kondisi umum perusahaan.


Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan penulis yaitu :
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa referensi buku serta literatur lainnya yang relevan dengan masalah yang dibahas dan juga sebagai dasar untuk peralatan teori penulis.

Senin, 26 November 2012

Hipotesis


Nama      : Eka Puspitasari
NPM      : 12210285
Kelas      : 3EA13
TUGAS  : METODE RISET

Hipotesis
Berdasar pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai
berikut :

1. Diduga bahwa  keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup berpengaruh positif terhadap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produkSophie Martin.

2. Diantara ketiga faktor tersebut, gaya hidup memberikan pengaruh dominan terhadap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk Sophie Martin.

Kerangka Pikir

Nama     : Eka Puspitasari
NPM     : 12210285
Kelas     : 3EA13
TUGAS : METODE RISET

Kerangka Pikir

Berdasarkan pada penjelasan di halaman sebelumnya, pada bagian ini akandijelaskan pula tentang susunan kerangka pemikiran. Adapun kerangka yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keluarga  (X1)------------------------------>
Situasi Ekonomi (X2) ------------------------> Keputusan Membeli (Y)
Gaya Hidup (X3)---------------------------->





Teori Dasar



Nama       : Eka Puspitasari
NPM        : 12210285
Kelas        : 3EA13
TUGAS    : METODE RISET  
BAB II

Teori Dasar

Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta mendapatkan laba. Perusahaan harus mempelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen agar usahanya terus berjalan. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:10).

Peter Drucker seorang pakar terkemuka mengatakan orang dapat mengangap bahwa penjualan akan selalu dibutuhkan, akan tetapi tujuan pemasaran adalah mengetahui dan  memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli yang dibutuhkanselanjutnya adalah menyedikan produk atau jasa tersebut.

Konsep Pemasaran
Falsah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara  khususdapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha 1996). Dari defenisi tersebut perusahan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam angka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.

Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah  menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 2000:11).

Ada tiga faktor penting  yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996):

a. Orientasi Konsumen
Pada intinya jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini maka:
1.Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2.Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3.Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan serta tingkah laku mereka.
5.Mentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang baik, harga yang murah atau model yang menarik.10

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran yaitu manajer pemesaran. Jadi dapat disimpulkan setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasaan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen.
Salah satu tujuan dari perusahanan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar.  Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan.

d. Stategi pemasaran
Merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan satu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “ Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya, sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melelui strategi pemasarannya”. Karena pada kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

Pemasaran menurut W.J. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sitem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli. Berdasarkan defenisi diatas proses pemasaran dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu:

Dalam pemasaran terdapat enam  konsep  yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi (Kotler, 2000 : 15)

1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana - mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada  produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi yang didistribusi dengan luas. Disini tugas manajeman adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2. Konsep Produk
Konsep ini mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performasi dan ciri - ciri yang terbaik. Tugas manajeman disini  dalah membuat membuat produk berkualitas karena konsumen dianggap menyuaki produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri - ciri terbaik.

3. Konsep Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dibiarkan begitu saja maka organisasi harus berupaya melaksanakan penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep Pemasaran
Konsep ini mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep ini berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pesar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor : faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang 13mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Suatu cara untuk memahami perilaku konsumen adalah dengan mempelajari faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seseorang serta respon dari mereka terhadap faktor tersebtu. Konsumen potensial terpengaruh oleh berbagai faktor pendorong termasuk marketing mix yang dilakukan oleh para penjual. Berbagai faktor tersebtu menyatu dalam pikiran konsumen, diolahnya sedemikian rupa sampai akhirnya ia membuat keputusan pembelian, serta respon yang ia berikan  terhadap faktor-faktor pendorong (stimulus) tersebut berupa tindakan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2000:144) adalah sebagai berikut :

1. Faktor Kebudayaan
Faktor  kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling besar dalam bentuk perilaku konsumen. Berikut ini akan dijelaskan peranan dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.Sub budaya  merupakan sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sma berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.Kelas sosial merupakan divisi masyarakat yang relative permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.

2. Faktor Sosial
Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor social, seprti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. Kelompok merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Keluarga adalah organisassi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, isteri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
Peran dan status maksudnya  setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali membeli produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

3. Faktor Pribadi
Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Umur dan tahap daur hidup Orang membeli barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya.  Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dipengaruhi oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannnya. Pemasar sering kali menentukan sasaran pasar dalam bentik tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerjaan kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerjaan kantor membeli lebih banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka.

  • Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produkyang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Bila indicator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil  langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga produknya.Gaya Hidup merupakan pola kehidupan seseorang yagn diwujudkan dalam aktivitas, interes, dan opininya.

  • Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Sedangkan konsep diri merupakan apa yang dimiliki seseorang member kontribusi pada dan mencerminkan identitas mereka.  Jadi, agar dapat memahami tingkah laku konsumen, pertama-tama pemasar harus dapat memahami hubungan antara konsep diri konsumen dan miliknya.

4. Faktor Psikologis
Pilihan barang yang dibeli seseoranglebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologi yang penting yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhannya. Persepsi  meurpakan proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan,  dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Pengetahuan  menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman.

Keyakinan dan Sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relative konsisten.

Proses Keputusan Pembelian
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadianya termasuk: usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000 :437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Menurut Kotler (2000:173-178) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, antara lain :

1.     Pengenalan masalah
Pengenalan masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli akan menyadari adanya perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya 18 dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat digerakkan oleh rangsangan dalam diri pembeli atau dari luar dan semua rangsangan itu dapat menyebabkan seorang pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan.

2.  Pencarian informasi
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya. Tetapi jika dorongan tersebut tidak kuat maka konsumen tentu akan mencari informasi lebih lanjut yang mendasari kebutuhannya.

3.  Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya. Terdapat konsepkonsep dasar tertentu yang dapat membantu penilaian konsumen, yaitu:

a. Sifat-sifat produk; terdapat anggapan bahwa setiap konsumen rnemandang suatu produk sebagai himpunan dari siht-sifat atau ciri-ciri tertentu.

b. Konsumen mengaitkan bobot pentingnya ciri-ciri yang berbeda itu dengan cirri-cirinya yang menonjol yaitu ciri-ciri yang masuk ke dalam benak konsumen untuk mempertimbangkan ciri-ciri suatu produk.

c. Masing-masing konsumen mempunyai kepercayaan sendiri terhadap suatu merk. Kepercayaan konsumen mungkin berbeda-beda terhadap ciri-ciri produk yang sebenarnya sesuai dengna pengalamannya dan dampak dari persepsi

d. Konsumen dianggap memilki sebuah fungsi kemanfaatan untuk setiap ciri.
Fungsi kemanfaatan menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dan alternatif yang berbeda bagi setiap ciri.

4.    Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya.

Dalam mengambil keputusan untuk membeli mempunyai lima macam keputusan membeli :
a. Keputusan tentang merek
b. Keputusan membeli dari siapa
c. Keputusan tentang jumlah produk yang akan dibeli
d. Keputusan tentang waktu membeli

e. Keputusan dalam cara pembayaran

Minggu, 25 November 2012

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian


Nama       : Eka Puspitasari
NPM        : 12210285  
Kelas       : 3EA13
TUGAS   : METODE RISET 



1.2 Rumusan Masalah 
1. Apakah faktor keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk Sophie Martin ?
2. Faktor  manakah yang memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Sophie Martin ?

1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui  apakah faktor  keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk Sophie Martin.
2. Untuk mengetahui faktor mana yang memberikan pengaruh dominan terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian produk Sophie Martin

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dapat disumbangkan dari hasil penelitian ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan.
Sebagai literatur pendukung dalam pokok pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk, sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain di waktu yang akan datang.
 2. Manfaat bagi peneliti.
Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama di bangkukuliah dalam bidang pemasaran.
3. Manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan. Sebagai sumbangan pemikiran untuk dipakai sebagai alternatif dalam strategi promosi  produk,  terutama yang berkaitan dengan  faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk.


1.1 Latar Belakang



Nama     : Eka Puspitasari
NPM      : 12210285
Kelas     : 3EA13
TUGAS  : METODE RISET 




BAB I

1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis bukanlah hal baru dalam dunia perdagangan global, terutama dalam memperebutkan pasar potensial dan mempertahankan konsumen yang ada. Dewasa ini, hampir setiap perusahaan, besar atau kecil, pasti tersentuh oleh persaingan global (Kotler,2000:23). Dalam hal ini perusahaan barang atau jasa yang bersangkutan dituntut kreatif dan inovatif untuk menangkap peluang yang ada agar dapat bertahan seiring dengan  perubahan zaman. Keinginan pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan yang semula sederhana berkembang lebih kompleks.

Era globalisasi bukan hanya menjanjikan suatu peluang bisnis di Indonesia, tetapi juga memunculkan persaingan yang kian ketat baik antara perusahaan domestik maupun perusahaan asing. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share. Untuk menunjang terwujudnya tujuan dan sasaran tersebut, perlu adanya peran pemasaran, sebab peranan pemasaran dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. Kecenderungan kemajuan dalam berbagai hal berdampak pula pada perilaku dan gaya hidup manusia.

Menyadari pentingnya peranan pemasaran dalam suatu perusahaan, salah satu hal yang berpengaruh terhadap peningkatan perusahaan adalah perlunya analisis perilaku konsumen. Analisis perilaku konsumen berkaitan secara langsung dengan kegiatan individu-individu dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan, persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan dalam pemasaran.

Dalam memahami prilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya, kelas social, kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap (Stanton,1996:155). Untuk menunjang perilaku konsumen dalam pemasaran, perlu ditunjang dengan adanya evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.

Tujuan dan sasaran perusahaan  melakukan evaluasi terhadap analisis perilaku konsumen dalam pemasaran suatu barang dan jasa adalah untuk mengetahui sejauh mana perilaku konsumen terhadap perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. 
PT Sophie Martin Indonesia merupakan perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1994. Sudah lebih dari 13 tahun lamanya SophieMartin berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Perusahaan ini tumbuh menjadi 3 perusahaan penyedia produk fashion yang mempunyai peranan penting di Indonesia.

MLM merupakan suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lainnya; pendapatan dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor. (clothier, 1994:33).

Fashion pada masa ini sudah sangat jauh berbeda fungsinya dengan masalampau, bila pada masa lampau fashion mungkin hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh dari terik matahari dan cuaca, maka pada saat ini fashion juga berfungsi sebagai gaya hidup atau biasa disebut lifestyle. Tak dapat dipungkiri, fashion telah mengakarkan pengaruhnya dengan kuat pada kehidupan manusia modern. Oleh karena itu, PT. Sophie Martin menerapkan strategi pemasaran untuk merebut pasar sasaran sebanyak mungkin dengan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan pemasarannya Dengan meningkatnya aktivitas perusahaan yang bergerak di bidang fashion, maka perlu adanya analisis terhadap perilaku konsumen dalam rangka meningkatkan volume penjualan. Hal tersebut dilakukan untuk melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi keinginan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.Dalam pelaksanaan analisis perilaku konsumen terhadap produk yang dipasarkan yaitu produk fashion di Kota Makassar, maka perlu dilakukan  evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya meliputi 4 keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh dalam pemasaran produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Peranan analisis perilaku konsumen dalam pemasaran produk Sophie Martin sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Adanya persaingan dari beberapa perusahaan sejenis
2. Adanya perbedaan-perbedaan perilaku konsumen pada setiap golongan
pembeli.

Melihat kondisi sebagaimana disebutkan di atas, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah perbaikan sistem pemasaran yang lebih efektif, di mana dalam hal penerapannya bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan, akan tetapi juga perlu memperhatikan perubahan-perubahan yang timbul di dalam perusahaan, mengamati tingkah laku konsumen, serta usaha perbaikan produk dan pelayanan yang lebih baik dengan harga terjangkau.

Menurut pengamatan penulis bahwa analisis perilaku konsumen yang dilakukan PT. Sophie Martin B.C. Miranda Habsari, dalam kegiatan usahanya sangat menentukan atau berpengaruh dalam usaha mendapatkan konsumen yang sebanyakbanyaknya, sehingga dapat meningkatkan volume penjualannya.
Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka dilakukanlahpenelitian lebih lanjut pada PT. Sophie Martin B.C. Miranda Habsari dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Sophie Martin pada B.C. Miranda Habsari”.