Nama : Eka Puspitasari
NPM : 12210285
Kelas : 3EA13
Tugas Softskill
NPM : 12210285
Kelas : 3EA13
Tugas Softskill
Arti kata Penyusunan merupakan
imbuhan dari kata dasar susun yang
berarti:
1) kelompok atau kumpulan yang tidak
berapa banyak, tumpuk,
2) seperangkat barang yang diatur
atau bertingkat-tingkat,
3) rangkap yang tindih menindih.
Namun dalam referensi ini, yang dimaksud
dengan penyusunan adalah proses pengaturan dengan menumpuk dan mengelompok
secara baik.
Laporan ialah keterangan atau informasi tentang suatu
keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta. Fakta yang diinformasikan itu
berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang
dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri si pelapor
(dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan kegiatan.
Penelitian diartikan sebagai 1) pemeriksaan yang teliti;
penyelidikan; 2 kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Dengan demikian, yang dimaksud penyusunan laporan hasil penelitian,
adalah proses pengaturan dan pengelompokan secara baik tentang informasi suatu
kegiatan berdasarkan fakta melalui usaha pikiran peneliti dalam mengolah dan
menganalisa objek atau topik penelitian secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis sehingga terbuat sebuah prinsip-prinsip
umum atau teori. Secara garis besar laporan penelitian terbagi atas:
Laporan penelitian ilmiah yang disebut juga laporan
penelitian atau laporan ilmiah. Laporan penelitian ilmiah ialah karya tulis
ilmiah yang disusun melalui tahap–tahap berdasarkan teori tertentu dan
menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati ole para ilmuwan. Laporan
ilmiah pada hakikatnya menyajikan kebenaran ilmiah hasil penelitian, pengamatan
dan hasil analisis yang cermat.
Laporan bukan hasil penelitian ilmiah merupakan laporan
tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi seperti
laporan keuangan, inventaris dan lain-lain.
Adapun jenis-jenis laporan hasil penelitian adalah sebagai
berikut: 1) Laporan lengkap, 2) Catatan penelitian pendek untuk publikasi
jurnal akademik, 3) Monografi atau working paper dimana yang diutamakan adalah
pengutaraan interpretasi sementara, 4) Makalah atau artikel jurnal akademik, 5)
Makalah atau artikel untuk press release untuk menarik perhatian membaca secara
lengkap dan 6) buku di mana pengorganisasiannya disesuaikan dengan format buku.
Sedangkan fungsi laporan, antara lain: 1) Memberitahukan
atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan. 2) Memberitahukan atau
menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan atau pemecahan masalah.
3) Merupakan sumber informasi dan 4) Merupakan bahan untuk pendokumentasian.
Sementara tujuan laporan, antara lain: 1) Mengatasi suatu
masalah, 2) Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif. 3) Mengetahui
kemajuan dan perkembangan suatu masalah. 4) Mengadakan pengawasan dan
perbaikan. 5) Menemukan teknik–teknik baru.
Prinsip – prinsip
Penulisan laporan
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
Struktur Laporan
Unsur-unsur struktur laporan yang
umum berlaku dalam penyusunan laporan, antara lain :
Format laporan
Format laporan pada umumnya memiliki
unsur-unsur yang terbagi atas tiga bagian, yaitu:
Halaman sampul (cover) memuat judul
laporan, yaitu diletakkan ditengah halaman dengan bentuk dan ukuran huruf yang
proporsional . Yang kedua adalah logo, lambang badan lembaga atau institusi,
yaitu diletakkan di tengah asal judul dengan ukuran sesuai ketentuan. Di bawah
judul dicantumkan nama krtua atau anggota tim pembuat laporan dan ditulis
lengkap dengan atau tanpa gelar kesarjanaan. Selanjutnya adalah nama badan,
lembaga atau institusi. Dan yang terakhir adalah tahun penulisan laporan.
Halaman judul berisi hal-hal yang
sama seperti halaman sampul (cover).
Halaman pengesahan antara lain
memuat : Judul lapor, identitas laporan lengkap dengan daftar nama ketua dan anggota
tim pembuat laporan dan tanggal pengesahan laporan yang ditandai oleh tanda
tangan ketua tim pembuat laporan serta tanda tangan pimpinan badan, lembaga
atau institusi.
Prakata memuat penjelasan singkat
latar belakang dan tujuan kegiatan yang dilaporkan. Selain itu, juga
dicantumkan ucapan terimakasih kepada pihak (perorangan dan lembaga) tertentu
yang membantu proses kegiatan sejak persiapan hingga penulisan laporan. Dalam
prakata sedapat mungkin dihindari hal-hal yang bersifat ilmiah.
Daftar isi memuat gambaran secara
menyeluruh tentang isi laporan yang dapat menuntun pembaca apabila ingin
melihat langsung bagian tertentu. Daftar isi memuat urutan judul, subjudul, dan
subjudul-subjudul yang lebih kecil beserta nomor halaman.
Daftar tabel memuat urutan judul
tabel serta nomor halaman.
Daftar gambar memuat urutan judul
gambar dan nomor halaman.
Daftar lampiran memuat urutan judul
lampiran dan nomor halaman.
Abstrak atau intisari ditulis bahasa
Indonesia. Tulisan ini merupakan pembukaan laporan, yang umumnya tidak lebih
dari lima ratus kata, spasi rapat, berisi : tujuan utama dan lingkup kegiatani,
penjelasan singkat metode yang digunakan, ringkasan faktual hasil pelaksanaan
kegiatan, dan simpulan utama.
a) Bab Pendahuluan
Pendahuluan memuat deskripsi latar
belakang: alasan-alasan mengapa kegiatan yang dilakukan penting dan menarik.
Rumusan masalah hendaknya dimasukkan ke dalam konteks atau teks dengan cara
mengidentifikasi studi-studi yang relevan dalam kegiatan yang dilakukan. Selain
itu, dalam bab ini juga dicantumkan rumusan tujuan kegiatan. Hal utama yang
perlu dihindari dalam penyusunan pendahuluan adalah kecenderungan penulis
laporan untuk membuat pendahuluan menjadi suatu ulasan (review) yang sangat
panjang yang terlalu banyak mengulas bahan pustaka.
Struktur umum susunan subbab dalam
bab pendahuluan terdiri atas latar belakang dan masalah, tujuan dan manfaat
kegiatan, ruang lingkup kegiatan, metode dan langkah kerja kegiatan, landasan
teori, dan sistematika penulisan laporan. Penjelasan ringkas berkenaan dengan
uraian isi tiap-tiap subbab adalah latar belakang dan masalah, subbab ini
memuat fakta, data, asumsi, statemen (pernyataan), dan informasi-informasi
tertentu yang secara objektif dan rasional menjadi faktor-faktor penyebab
pentingnya suatu kegiatan dilakukan. Faktor-faktor tersebut sekaligus merupakan
alasan-alasan yang secara objektif dan rasional juga meyakinkan pembaca bahwa
kegiatan tersebut penting dan menarik. Uraian subbab ini diakhiri dengan
rumusan masalah yang jumlahnya bisa lebih dari satu. Lazimnya rumusan masalah
tersebut dinyatakan secara eksplisit dalam bentuk kalimat pertanyaan, yang
bersifat problematik.
Tujuan dan manfaat kegiatan, tujuan
penelitian dirumuskan berdasarkan masalah-masalah yang ada sehngga rumusannya
berkorelasi dengan rumusan masalah. Rumusan tujuan kegiatan dinyatakan secara
eksplisit dalam formulasi kalimat yang operasional. Artinya, pemecahannya harus
didasarkan pada parameter yang jelas, serta dapat dikerjakan dengan metode,
teori, dan teknik tertentu.
Ruang lingkup kegiatan, subbab ruang
lingkup memuat paparan tentang subjek dan objek kegiatan Juga memuat paparan
aspek/segi/unsur kegiatan yang akan dilakukan, serta relevansinya dengan tujuan
kegiatan.
Metode dan langkah kerja
kegiatanSubbab ini merupakan bagian penting sebuah kegiatan. Dalam subbab ini
diuraikan metode yang dipilih sesuai dengan tujuan kegiatan. Adapun langkah
kerja kegiatan yang umum dilakukan didasarkan pada tahap-tahap umum sebuah
kegiatan, yaitu tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyajian
laporan hasil kegiatan. Hal yang perlu diperhatian dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut : Bentuk kegiatan hendaknya dijelaskan identifikasinya
secara lengkap, Metode dan teknikl yang digunakan harus dijelaskan kaitan
(relevansinya) dengan tujuan kegiatan, dan Langkah-langkah kegiatan hendaknya
dijelaskan selengkap-lengkapnya tahapan kegiatan, serta rincian pelaksanaannya
pada setiap tahap tersebut. Dalam hal ini adalah desain kegiatan.
Sistematika penulisan laporan Subbab
sistematika penulisan laporan memuat urutan penyajian laporan proses dan hasil
kegiatan secara ringkas dan sistematik. Diawali dengan bab 1 pendahuluan
berikut subbab-subbabnya, kemudian bab 2 proses pelaksanaan kegiatan berikut
subbab-subbabnya, dan begitu seterusnya hingga bab akhir berupa penutup, daftar
pustaka, dan lampiran.
b) Bab pembahasan atau pelaksanaan
kegiatan
Bab pembahasan/pelaksanaan kegiatan
memuat seluruh proses pelaksanaan kegiatan, berupa uraian penerapan metode dan
teknik pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan. Caranya dengan
memisahkan pembahasan/pelaksanaan kegiatan dalam beberapa bab terpisah sesuai
dengan ruang lingkup kegiatan atau sasaran kegiatan
c) Bab Penutup
Bab ini terdiri dari subbab simpulan
dan subbab saran yang dipaparkan secara terpisah. Simpulan merupakan pernyataan
singkat dan tepat penjabaran proses dan hasil pembahasan/pelaksanaan kegiatan
untuk menunjukkan pencapaian tujuan kegiatan. Penulisan simpulan disusun secara
runtut sesuai urutan tahapan kegiatan. Dalam hal ini, simpulan yang merupakan
jawaban terhadap masalah utama kegiatan hendaknya dipaparkan terlebih dahulu,
baru kemudian secara berurutan dipaparkan simpulan-suimpulan lain sesuai
derajat keutamaannya.
Saran disusun berdasarkan
pertimbangan dan pengalaman penulis dan ditujukan kepada pihak lain, terutama
penerima laporan, agar mendapat tanggapan lebih lanjut.
a) Daftar pustaka
Di bagian ini dicantumkan semua
pustaka yang dirujuk sebagai referensi kegiatan. Tata cara penulisan daftar
pustaka dimulai dengan nama pengarang yang disusun ke bawah menurut abjad.
Dalam urutan ke bawah tidak ada perbedaan antara buku dan
majalah/jurnal/bulletin, perbedaannya terletak pada penulisan huruf dan tanda
bacanya. Hasil wawancara dapat digunakan sebagai daftar pustaka apabila telah
ditranskripsikan dalam bentuk tulisan yang diberi judul. Adapun daftar pustaka
yang bersumber dari internet cara penulisannya diatur secara khusus dalam tata
tulis tersendiri. Pada umumnya urutan cara penulisan daftar pustaka untuk buku
dan majalah adalah buku : nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, jilid,
kota tempat penerbitan, dan nama penerbit. Judul buku menggunakan huruf miring
(Italic), tanpa diapit tanda kutip. Majalah atau koran : nama pengarang, tahun
penerbitan, judul tulisan, nama majalah, hari/minggu, tanggal, tahun terbit,
nomor halaman, dan nomor kolom. Judul tulisan atau artikel ditulis dalam tanda
kutip, nama majalah/koran ditulis dengan menggunakna huruf miring. Makalah :
nama pengarang, tahun penulisan, judul makalah, nama kegiatan (seminar,
diskusi, lokakarya, dan lain-lain), tanggal pelaksanaan kegiatan, institusi pelaksana
kegiatan. Judul makalah ditulis dalam tanda kutip.
Artikel dalam kumpulan karangan :
nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama penyunting, judul
kumpulan karangan, nama kota penerbitan, nama penerbit. Judul artikel ditulis
dalam tanda kutip dan judul kumpulan karangan ditulis dengan huruf miring.
Internet : nama pengarang, tahun penulisan, judul karangan, nama situs,
tanggal/ bulan/ tahun, nomor halaman, judul karangan dalam tanda kutip, nama
situs ditulis dengan munggunakan huruf miring.
Tidak semua bidang ilmu menganut
cara penulisan daftar pustaka yang sama. Oleh karena itu, pembuat laporan
hendaknya berkonsultasi dengan konsultan untuk menyesuaikan cara penulisan
daftar pustaka dengan bidang ilmunya masing-masing.
b) Lampiran
Lampiran memuat materi yang bukan
merupakan faktor utama dalam mengartikan hasil pelaksanaan kegiatan, sifatnya
hanya melengkapi bagian utama laporan kegiatan. Lampiran harus tersedia apabila
diperlukan pemeriksaan kembali terhadap analisis pelaksanaan kegiatan. Lampiran
tidak perlu mencantumkan semua data bahan/materi/data yang terkumpul selama
pelaksanaan kegiatan.
Sifat
Laporan
Ukuran baik atau buruknya sebuah
laporan sebenarnya bergantung pada keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya,
yakni memberi kejelasan dan mempersuasi pemikiran pembaca sebagaimana yang
dikehendaki laporan tersebut. Untuk memenuhi fungsi tersebut, sebaiknya pemberi
laporan memperhatikan secara seksama beberapa kriteria yang menunjukkan
sifat-sifat sebuah laporan. Beberapa kriteria itu antara lain :
1) Bahasa harus baik dan benar,
jelas, serta efektif
2) Isi harus urut dan sistematik
3) Fakta, data, dan bahan harus
tepercaya
4) Harus mengandung imajinasi
5) Isi harus lengkap sesuai dengan
ruang lingkupnya
6) Proses dan hasil pembahasan harus
objektif
7) Pemerian laporan harus disajikan
menarik.
Jenis-Jenis
Laporan
KeraP dalam bukunya Komposisi:
Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa menuliskan bahwa umumnya laporan dibuat
sesuai kepentingan yang menyertainya. Ada laporan yang dibuat untuk kepentingan
dunia usaha, kepentingan dunia pendidikan, pemerintahan, dan sebagainya.
Bermacam-macam laporan itu digolong-golongkan sesuai dengan bentuk dan
maksudnya. Bermacam-macam laporan itu antara lain :
1) Laporan Perkembangan dan Laporan
Keadaan
Laporan perkembangan (progress
report) pada dasarnya berbeda dengan laporan keadaan (status report). Secara
etimologis laporan perkembangan adalah suatu laporan yang bertujuan memerikan
perkembangan suatu subjek atau objek pada saat tahap-tahap tertentu. Pemerian
perkembangan itu bisa berupa perubahan, peningkatan, atau tahap-tahap tertentu
yang telah tercapai. Adapun laporan keadaan berupa pemerian situasi dan kondisi
subjek atau objek pada saat laporan itu dibuat. Dengan demikian, perbedaan dua
bentuk laporan itu sebenarnya terletak pada aksentuasinya. Laporan perkembangan
menitikberatkan pada apa yang sudah terjadi sejak permulaan sampai saat laporan
itu dibuat, sedangkan laporan keadaan menitikberatkan pada kondisi yang ada
akibat dari kejadian-kejadian yang berlangsung sejak permulaan hingga saat
laporan itu dibuat.
2) Laporan Berkala
Laporan berkala disebut juga laporan
periodik. Laporan berkala dibedakan dari laporan-laporan lain berdasarkan
tujuannya. Laporan berkala adalah laporan yang dibuat dalam jangka waktu
tertentu, misalnya laporan tahunan, tengah tahunan, atau lima (5) tahunan, dan
seterusnya. Pada umumnya laporan ini dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan yang
berupa projek sehingga formatnya lebih sering berupa daftar isian. Secara
akumulatif laporan berkala ini menjadi bahan dasar laporan akhir.
3) Laporan Laboratoris
Pembuatan laporan laboratoris
bertujuan menyampaikan hasil percobaan atau penelitian yang dilakukan dalam
laboratorium. Mengingat begitu banyak jenis laboratorium, maka format laporan
ini sangat bervariasi bergantung pada format spesifik bidang ilmu penelitian
atau percobaan. Format laporan laboratorium medik tentu berbeda dengan format
laporan laboratorium industri, forensik, budaya, seni, dan sebagainya. Laporan
laboratoris biasanya digunakan sebagai petunjuk teoritis dan teknis untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu.
4) Laporan Hasil Penelitian Ilmiah
Di antara bentuk-bentuk laporan yang
ada, laporan hasil penelitian ilmiah ini bersifat lebih khusus, karena terikat
oleh kaidah-kaidah baku, terutama dalam hal sistematika dan ragam bahasanya.
Sistematika penulisan laporan ini merujuk pada ketentuan yang telah dibakukan
dalam buku-buku pedoman penulisan karangan ilmiah yang banyak sekali ditulis
orang. Kententuan-ketentuan yang terdapat dalam buku-buku pedoman itu
prinsipnya tidak berbeda satu dengan lainnya. Kalau pun ada perbedaan biasanya
terletak pada kelengkapan-kelengkapan laporan, bukan pada substansi dan tata
urutnya. Kelengkapan-kelengkapan laporan yang berbeda itu misalnya halaman-halaman
daftar, lampiran-lampiran, dan sebagainya. Laporan penelitian ilmiah ini
biasanya berupa laporan tugas akhir dari suatu institusi pendidikan, terutama
di lingkungan pendidikan tinggi. Beberapa contoh laporan ini antara lain
skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
5) Laporan Praktik Kerja
Dalam hal sistematika dan ragam
bahasa yang digunakan antara laporan praktik kerja dan laporan penelitian
ilmiah prinsipnya tidak berbeda. Yang agak berbeda antara keduanya adalah
substansi dari sebagian isi. Dalam laporan praktik kerja terdapat bab yang
berisi deskripsi objektif tentang situasi dan kondisi lingkungan tempat praktik
kerja tersebut dilakukan, terutama menyangkut sejarah badan/lembaga/institusi
dan gambaran fisik tempat yang bersangkutan.
Bentuk
Penyajian Laporan
Menurut Keraf, perbedaan
bentuk-bentuk penyajian laporan terletak pada format, sistematika, dan tujuan
laporan. Berdasarkan tujuan pembuatan laporan sekurangnya-kurangnya terdapat
lima bentuk penyajian laporan, antara lain :
1) Laporan formal
2) Laporan semiformal
3) Laporan prosiding
4) Laporan antara
5) Laporan akhir