Nama
: Eka Puspitasari
NPM : 12210285
Kelas :
3EA13
Tugas
Softskill (Prilaku Konsumen)
Merupakan
tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali
adanya masalah atau kebutuhan.
adanya masalah atau kebutuhan.
b. Pencaarian Informasi
Tahap yang
merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen
mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi dari sumber-sumber atau beberapa alternatif.
mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi dari sumber-sumber atau beberapa alternatif.
Sumber
pribadi : keluarga,
teman, tetangga, kenalan
Sumber
komersial : Iklan,
wiraniaga, agen, kemasan, pajangan
Sumber
public : media massa, organisasi penilai konsumen
Sumber
pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk
c. Evaluasi Alternatif
Tahap
ketika konsumen menggunkan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
dan perangkat pilihan.
dan perangkat pilihan.
d. Keputusan Membeli
Tahap,
ketika konsumen benar-benar membeli produk . setelah mengevaluasi alternatif
yang ada dan mempelajarinya agar meyakinkan untuk mengambil suatu keputusan.
e. Tingkah Laku Pasca Membeli
Tahap
ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan
pada rasa puas dan tidak puas. Sehingga dapat mengevaluasi alternatif lain yang ada setelah melakukan transaksi.
pada rasa puas dan tidak puas. Sehingga dapat mengevaluasi alternatif lain yang ada setelah melakukan transaksi.
Bedasarkan teori-teori diatas bahwa seorang konsumen sebaiknya mengikuti
proses-proses tersebut dalam menjalani kegiatan ekonomi dalam bidang konsumsi,
sehingga para konsumen bisa dapat seksama menjalani dan mempelajari apa-apa
yang harus dilakukan dalam proses transaksi.
2. Memilih Alternatif Terbaik
Terjadinya transaksi pembelian
(dipandang dari sisi pemasaran) yaitu :
Pembelian yang direncanakan:
biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan
barang-barang tertentu. Dalam hal pembelian yang telah direncanakan, biasanya
konsumen telah memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak
mereka beli. Misalnya pengetahuan tentang merek, tentang harga, kemasan,
keandalan, pelayanan dan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada
barang-barang yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecuali ada
rangsangan-rangsangan tertentu dari produk substitusi sehingga si konsumen
melihat manfaat lebih dari produk substitusi tersebut.
Pembelian yang tidak direncanakan :
terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama
produk yang mereka beli. Pertama adalah lingkungan fisik atau pengetahuan
konsumen tentang toko, supermarket atau mall dimana si konsumen beraktifitas:
mencakup pilihan lokasi , tata letak (layout) rak pajangan (rack display), tata
ruang, warna interior, pengaturan udara, musik (suara) dan layout produk.
Pemilihan lokasi yang tepat, lahan parkir yang luas, kemudahan akses dari dan
ke toko/supermarket/mall, termasuk juga keamanan lokasi sangat menentukan
apakah konsumen mau berkunjung ke toko Anda atau tidak. Lokasi yang “nylempit”,
atau mau parkir saja mesti putar-putar tiga atau empat kali, atau tidak ada
akses kendaraan umum dari dan ke lokasi, atau udara yang sumpek dan panas,
tentu saja menjadikan toko Anda alternatif terakhir untuk dikunjungi. Kemudian
pemilihan warna cat atau wallpaper juga cukup menentukan. Pilihlah warna yang
sesuai dengan tema Anda (misi dan visi Anda), tapi sekaligus merangsang
pembelian. Kemudian satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah pilihan
suara atau musik. Pilihlah musik yang sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan dimana toko/supermarket Anda berada. Pilihan jenis musik untuk
waktu-waktu tertentu juga cukup menentukan, misalkan pagi hari memperdengarkan
musik yang lembut-lembut, menjelang siang mungkin musik yang agak keras/cepat
dan seterusnya, yang jelas pilihlah musik yang Anda yakini bisa merangsang
pembelia
Berikutnya (masih termasuk
lingkungan fisik) adalah pengaturan (tataletak) rak display dan penempatan
produk. Aturlah rak-rak display Anda sedemikian sehingga terkesan rapi sehingga
konsumen akan merasa nyaman berjalan di lorong-lorong diantara rak. Demikian
juga dengan barang-barang yang dipajang di rak. Pengelompokan produk sangat
dianjurkan dan diatur sedemikian sehingga konsumen mudah untuk mencarinya, dan
bila perlu, beri informasi-informasi yang lebih memudahkan konsumen seperti
petunjuk letak barang. Sebisa mungkin hindari penempatan barang ditengah-tengah
lorong yang memberi kesan semrawut. Ingat, kecuali membeli barang, konsumen
juga sedang membeli kenyamanan lho.
Lingkungan fisik atau pengetahuan
konsumen tentang toko/supermarket Anda adalah faktor yang paling krusial.
Mengapa ? Karena dengan mempersiapkan lingkungan fisik toko/supermarket Anda
sebaik mungkin, maka bukan hanya pembelian yang tidak direncanakan yang dapat
Anda jaring, tetapi bahkan konsumen yang sudah merencanakan membeli produk
tertentupun dengan senang hati akan berbelanja di toko/supermarket Anda.
Faktor kedua adalah masalah waktu.
Ketersediaan waktu juga mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan melakukan
pembelian. Jika mereka tidak mempunyai cukup banyak waktu, maka mereka akan
mengurangi waktu untuk pencarian informasi.
Penggunaan informasi yang tersedia
juga akan menurun, dan informasi negatif atau yang tidak menguntungkan turut
pula dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan akibat adanya tekanan
waktu, sehingga mereka hanya akan melakukan pembelian yang telah direncanakan
saja. Sebaliknya bagi konsumen yang mempunyai waktu mencukupi akan melakukan
pencarian informasi dan mengolahnya dengan baik sehingga diharapkan dapat
memunculkan keinginan pembelian barang yang tidak direncanakannya. Namun
pembelian yang tidak direncanakan yang dilakukan konsumen terlebih dahulu
mempertimbangkan kebutuhan, nilai dan ketertarikannya pada produk yang akan dibeli.
Faktor ketiga adalah adanya
rangsangan-rangsangan tertentu yang “sengaja” diciptakan oleh para pemasar
sehingga konsumen melakukan pembelian yang tidak direncanakan, bahkan
seringkali tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan ketertarikannya pada barang
yang dibeli. Rangsangan itu dapat berupa potongan pembelian, gift, gimmick,
promo, launching produk baru (atau yang diperbarui), obral, dan seterusnya.
Belanja merupakan kegiatan yang
menyenangkan bagi sebagian orang, karena belanja bukan saja aktivitas jual beli
saja, namun juga merupakan salah satu kegiatan rekreasi pada masyarakat dewasa
ini.
Konsumen mempunyai berbagai motivasi
atau alasan berbelanja, selain untuk mendapatkan produk, konsumen juga
memandang berbelanja sebagai kegiatan menyenangkan yang disertai satu atau
lebih aktivitas seperti yang diungkapkan pakar marketing Henry Assael bahwa
berbelanja merupakan aktivitas menikmati lingkungan toko, menelusuri dan
mengamati penawaran-penawaran toko, berbicara pada pramuniaga, serta
membelanjakan uang. Kegiatan belanja yang tampaknya sederhana ternyata
melibatkan interaksi rumit antara berbagai aspek lingkungan dimana kegiatan
belanja dilakukan sehingga strategi pemasaran dirancang untuk memahami perilaku
berbelanja konsumen ini.
3. Memilih Sumber-Sumber Pembelian
Sumber-sumber
yang diperoleh meliputi:
(1) Pasar adalah kelompok individual (
perorangan maupun organisasi ) yang mempunyai permintaan terhadap barang
tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian tersebut. Secara
keseluruhan, perilaku pasar bersifat hetrogen.
(2) Konsumen yaitu motivasi yang dapat dipandang
sebagai dasar dari semua perilaku konsumen. Contoh: yaitu sebuah pertanyaan
mendasar yang perlu di jawab oleh setiap pemasaran adalah : “ apa yang
memotivasikan seseorang untuk membeli produk atau jasa yang saya tawar
kan?”.motivasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang diarahkan kepada satu
tujuan.
Serta proses pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen, serta respons perilaku
pasar konsumen sebagai faktor keluaran dapat merupakan keputusan pembeliaan
(dan pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang
ditawarkan).sehingga variabel yang berada di luar individu (vaktor
eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Jadi keputusan
tersebut yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian
mereka. Proses tersebut adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang
terdiri atas enam tahap seperti:
Definisi perilaku konsumen dari para
ahli yaitu
Tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan penggunaan barang-barang atau jasa
ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang merupakan kondisi
yang terjadi saat itu atau kondisi harapan yang diperkirakan akan terjadi. Definisi lain adalah bagaimana
konsumen mau mengelurkan suberdaya nya yang terbatas seperti uang, waktu,
tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang sesuai yang diinginkan. Variable-variabel dalam mempelajari
perilaku konsumen yaitu :
a. Stimulan
Stimulan yang merupakan masukan
proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari perusahaan dan
rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri. Sedangkan proses
pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen,
serta respons perilaku pasar konsumen sebagai faktor keluaran dapat merupakan
keputusan pembeliaan (dan pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian
(menolak produk yang ditawarkan).sehingga variabel yang berada di luar
individu (vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses
pembelian.
Contohnya merek dan jenis barang,
iklan pramuniaga.
b. Variabel
Respon
Variabel Respon merupakan hasil
aktipasi indifidu sebagai reaksi dari variabel stimulan. Variablel Respon
sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulan.
Contohnya keputusan membeli
barang, sumber-sumber pembeli serta penilaian terhadap barang.
c. Variabel
Interverning
Variabel Interverning adalah
variabvel antara variabel stimulan dan respons variabel intervening individu,
termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan
persepsi terhadap suatu barang.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar