Nama : Eka Puspitasari
NPM : 12210285
Kelas : 3EA13
TUGAS : METODE RISET
Teori Dasar
Pengertian
Pemasaran
Pemasaran merupakan
salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta mendapatkan laba.
Perusahaan harus mempelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen
agar usahanya terus berjalan. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses
itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:10).
Peter Drucker seorang
pakar terkemuka mengatakan orang dapat mengangap bahwa penjualan akan selalu
dibutuhkan, akan tetapi tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga
produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual
dirinya sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap
membeli yang dibutuhkanselanjutnya adalah menyedikan produk atau jasa tersebut.
Konsep Pemasaran
Falsah konsep pemasaran
bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.
Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara
khususdapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha 1996). Dari defenisi
tersebut perusahan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus
diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan
agar mendapat laba dalam angka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan
konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga
menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing
dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan
pasar sasaran (Kotler, 2000:11).
Ada tiga faktor
penting yang digunakan sebagai dasar
dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996):
a. Orientasi Konsumen
Pada intinya jika suatu
perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini maka:
1.Menentukan kebutuhan
pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2.Memilih kelompok
pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3.Menentukan produk dan
program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian
pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan serta tingkah
laku mereka.
5.Mentukan dan
melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang
baik, harga yang murah atau model yang menarik.10
b. Koordinasi dan
integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan
kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus
diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya.
Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
pemasaran yaitu manajer pemesaran. Jadi dapat disimpulkan setiap orang dan
bagian dalam perusahaan turut serta dalam upaya yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasaan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba
melalui pemuasan konsumen.
Salah satu tujuan dari
perusahanan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut
perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari
sebuah perusahaan.
d. Stategi pemasaran
Merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan satu cara
mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat
Swastha “ Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya, sehingga
dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melelui
strategi pemasarannya”. Karena pada kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pemasaran menurut W.J.
Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sitem yang berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.
Berdasarkan defenisi diatas proses pemasaran dari menemukan apa yang diinginkan
oleh konsumen yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu:
Dalam
pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi (Kotler, 2000 : 15)
1.
Konsep Produksi
Konsep
produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana -
mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya
untuk mencapai efesiensi produk tinggi yang didistribusi dengan luas. Disini
tugas manajeman adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen
dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli
mereka.
2.
Konsep Produk
Konsep
ini mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performasi dan ciri - ciri yang terbaik. Tugas manajeman disini dalah membuat membuat produk berkualitas
karena konsumen dianggap menyuaki produk berkualitas tinggi dalam penampilan
dengan ciri - ciri terbaik.
3.
Konsep Penjualan
Konsep
ini berpendapat bahwa konsumen dibiarkan begitu saja maka organisasi harus
berupaya melaksanakan penjualan dan promosi yang agresif.
4.
Konsep Pemasaran
Konsep
ini mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5.
Konsep Pemasaran Sosial
Konsep
ini berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan
dan kepentingan pesar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan
cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap
melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6.
Konsep Pemasaran Global
Pada
konsep global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor : faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
13mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak
yang terlibat dalam perusahaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Suatu
cara untuk memahami perilaku konsumen adalah dengan mempelajari faktor-faktor
yang menjadi pendorong bagi seseorang serta respon dari mereka terhadap faktor
tersebtu. Konsumen potensial terpengaruh oleh berbagai faktor pendorong
termasuk marketing mix yang dilakukan oleh para penjual. Berbagai faktor
tersebtu menyatu dalam pikiran konsumen, diolahnya sedemikian rupa sampai
akhirnya ia membuat keputusan pembelian, serta respon yang ia berikan terhadap faktor-faktor pendorong (stimulus)
tersebut berupa tindakan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2000:144)
adalah sebagai berikut :
1.
Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling
besar dalam bentuk perilaku konsumen. Berikut ini akan dijelaskan peranan dari
budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang
anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.Sub budaya merupakan sekelompok orang yang mempunyai
sistem nilai sma berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.Kelas sosial
merupakan divisi masyarakat yang relative permanen dan teratur dengan para anggotanya
menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.
2.
Faktor Sosial
Tingkah
laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor social, seprti kelompok
kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. Kelompok merupakan dua
orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau
bersama. Keluarga adalah organisassi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Pemasar tertarik dalam
peran dan pengaruh suami, isteri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk
dan jasa.
Peran
dan status maksudnya setiap peran
membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Orang seringkali membeli produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.
3.
Faktor Pribadi
Keputusan
membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur
hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep
diri pembeli. Umur dan tahap daur hidup Orang membeli barang dan jasa yang
mereka beli selama masa hidupnya. Selera
akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan
umur. Membeli juga dipengaruhi oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang
mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannnya. Pemasar sering kali
menentukan sasaran pasar dalam bentik tahap daur hidup dan mengembangkan produk
yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.Pekerjaan
Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerjaan kasar
cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerjaan
kantor membeli lebih banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengenali kelompok
pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka.
- Situasi
Ekonomi
Situasi
ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produkyang peka
terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan,
dan tingkat minat. Bila indicator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang
ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga produknya.Gaya Hidup merupakan
pola kehidupan seseorang yagn diwujudkan dalam aktivitas, interes, dan
opininya.
- Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian
mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang
relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.
Sedangkan konsep diri merupakan apa yang dimiliki seseorang member kontribusi
pada dan mencerminkan identitas mereka. Jadi,
agar dapat memahami tingkah laku konsumen, pertama-tama pemasar harus dapat
memahami hubungan antara konsep diri konsumen dan miliknya.
4.
Faktor Psikologis
Pilihan
barang yang dibeli seseoranglebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi yang penting yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan
dan sikap. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan
seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhannya. Persepsi meurpakan proses yang dilalui orang dalam
memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai
dunia. Pengetahuan menggambarkan
perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman.
Keyakinan
dan Sikap
Keyakinan
adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan
sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap
suatu obyek atau ide yang relative konsisten.
Proses Keputusan Pembelian
Keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadianya termasuk: usia,
pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Keputusan pembelian menurut
Schiffman dan Kanuk (2000 :437) adalah “the selection of an option from two or
alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang
dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Menurut
Kotler (2000:173-178) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk
melakukan pembelian, antara lain :
1. Pengenalan masalah
Pengenalan
masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana
pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli akan menyadari
adanya perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya 18 dan keadaan yang
diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat digerakkan oleh rangsangan dalam diri
pembeli atau dari luar dan semua rangsangan itu dapat menyebabkan seorang
pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi
Seorang
selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan
tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka
konsumen akan bersedia untuk membelinya. Tetapi jika dorongan tersebut tidak
kuat maka konsumen tentu akan mencari informasi lebih lanjut yang mendasari
kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen
akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti
terhadap produk yang akan dibelinya. Terdapat konsepkonsep dasar tertentu yang
dapat membantu penilaian konsumen, yaitu:
a.
Sifat-sifat produk; terdapat anggapan bahwa setiap konsumen rnemandang suatu
produk sebagai himpunan dari siht-sifat atau ciri-ciri tertentu.
b.
Konsumen mengaitkan bobot pentingnya ciri-ciri yang berbeda itu dengan
cirri-cirinya yang menonjol yaitu ciri-ciri yang masuk ke dalam benak konsumen
untuk mempertimbangkan ciri-ciri suatu produk.
c.
Masing-masing konsumen mempunyai kepercayaan sendiri terhadap suatu merk.
Kepercayaan konsumen mungkin berbeda-beda terhadap ciri-ciri produk yang
sebenarnya sesuai dengna pengalamannya dan dampak dari persepsi
d.
Konsumen dianggap memilki sebuah fungsi kemanfaatan untuk setiap ciri.
Fungsi
kemanfaatan menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dan alternatif yang berbeda bagi setiap ciri.
4. Keputusan Pembeli
Setelah
konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen membuat keputusan untuk
membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di
antara beberapa merek yang tersedia. Konsumen mungkin juga membentuk suatu
maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya.
Dalam
mengambil keputusan untuk membeli mempunyai lima macam keputusan membeli :
a.
Keputusan tentang merek
b.
Keputusan membeli dari siapa
c.
Keputusan tentang jumlah produk yang akan dibeli
d.
Keputusan tentang waktu membeli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar